Oleh: M. Khotib At-tamamy*
Religiusitas adalah segala sesuatu yang serat dengan agama, hubungan hamba dengan tuhannya yang selalu mengingatnya dimanapun ia berada. Hampir di semua kamus menjelaskan yang disebut religiusitas memiliki hubungan erat dengan religi. Dalam kamus ilmiah populer kata religiusitas dimaknai sebagai ketaatan beragama. Makna yang selama ini diketahui masih dicerna secara mentah-mentah tanpa adanya filter-filter intisari makna sesungguhnya. Pemahaman inilah yang harus di dekonstruksi sehingga tidak terjadi penyempitan makna.

Sebagian orang mendefinisikan bahwa religius serat dengan nuansa keagamaan, baik ritual maupun aplikasi. Religiusitas sebenarnya tidak mengenal ruang dan waktu. Namun bagi kaum agamis ortodok lebih memadatkan makna ini sebagai hubungan antara makhluk dan tuhan, hamba dan khaliq. Kondisi ini lebih cenderung dengan keadaan yang tanpa sadar individu lebih dekat mengenal tuhannya, berdialog, komunikasi dan melakukan hubungan tanpa adanya sekat yang memisah.
Religiusitas adalah segala sesuatu yang serat dengan agama, hubungan hamba dengan tuhannya yang selalu mengingatnya dimanapun ia berada. Hampir di semua kamus menjelaskan yang disebut religiusitas memiliki hubungan erat dengan religi. Dalam kamus ilmiah populer kata religiusitas dimaknai sebagai ketaatan beragama. Makna yang selama ini diketahui masih dicerna secara mentah-mentah tanpa adanya filter-filter intisari makna sesungguhnya. Pemahaman inilah yang harus di dekonstruksi sehingga tidak terjadi penyempitan makna.
Sebagian orang mendefinisikan bahwa religius serat dengan nuansa keagamaan, baik ritual maupun aplikasi. Religiusitas sebenarnya tidak mengenal ruang dan waktu. Namun bagi kaum agamis ortodok lebih memadatkan makna ini sebagai hubungan antara makhluk dan tuhan, hamba dan khaliq. Kondisi ini lebih cenderung dengan keadaan yang tanpa sadar individu lebih dekat mengenal tuhannya, berdialog, komunikasi dan melakukan hubungan tanpa adanya sekat yang memisah.