PROFIL
Nama : Musyadad Anwar
Alumni : Mu'allimin Pon-Pes Alhikmah Benda
Angkatan : 1997
Email : a_musyadad@yahoo.com
Facebook: musyadad.anwar
Bukan lulusan Mu'allimin tapi lolosan Mu'allimin karena cuma sampai kelas 5 dan selama itu pula gak pernah bayaran (bea siswa). Tidak untuk membandingkan, saya pun pindah ke Kaliwungu yang katanya pesantren para Gus, saya boyong ke Kaliwungu (PP Al-Fadlu, Pengasuh KH. Dimyathi Rais) saat Abahyai Shodiq sedang berangkat ibadah haji, jika tidak, beliau pasti tidak merestui perpindahan saya karena saya termasuk santri yang sangat dekat dengan beliau.
5 tahun di kali wungu menempatkan saya tidak pernah mendapat rangking seperti di Mualimin, saya maklumi karena tanpa ridhonya. setelah kerusuhan Indonesia saya pulang kejakarta melanjutkan Kuliah di UIN. belum selesai kuliah saya menikah dengan teman se-fakultas saat wisuda bukan hanya ijazah bahkan saya mendapatkan bayi mungil dari Istri tercinta yang rela tinggal dengan saya menjadi marbot mushola.(Red dahulu)
Tahun 2000 Kp. Kandang Besar Pulo Gebang Cakung Jakarta tanah lahir saya hampir 80% sebaya dan seatas saya terjebak narkoba jangankan setiap gang, setiap tongkrongan pasti judi atau nakoba. saya berusaha merubah kartu remi dan domino menjadi mainan bukan perjudian dan menghapus tongkrongan gitar tanpa minuman dengan kesabaran dan izin Allah alhamdulillah kini menjamur 26 majlis taklim dan tidak di temukan tempat perjudian dan narkoba.
Setiap hari pemuda dan orang tuanya bersarung dan berbaju koko. kampung kami memeiliki grup rebana, marawis, gambus, hadroh dan pasarnya sejabodetabek sampai kepartai dan pejabat pemerintah, bahkan sempat mencetak rekor murri marawis terpanjang di PIK oleh Gub Sutioso. semua itu meletakan nama saya sebagai pimpinan padahal tak sepeserpun rupiah saya keluar yang bila di hitung habis ratusan juta tapi kemauan dan keikhlasan mereka. mereka tak mengenal musik masa kini yang mereka kenal hanya senandung sholawat dan irama padan pasir. semua ini bukan bagian dari penghidupan sehari-hari.(perjalanan panjang Red)
Saya hanya karyawan M3 (Madrasah, Mushola, Masjid) yang sering gagal memainkan dunia,.tapi gagal adalah bagian dari lembaran buku kesuksesan yang pada hakekatnya kita sedang membuat memori dan akan kita bagikan kepada teman dan orang-orang yang ingin bangkit
Berawal dari marbot mushola dan tinggal dimushola yang jauh dari tanah kelahiran sekitar hampir 1 jam naik motor, seperti tangga dalam memenuhi kebetuhan hidup dengan membuat keripik singkong yang saya titipkan kesetiap agen makanan ringan lambat laun saya membeli mesin cuci steam, dengan rajin menabung istri membuka TK, kesabaran kami membuahkan hasil dan memiliki kios Fhoto copy dan tokoh alat tulis, dengan ke uletan dari satu tempat menjadi dua tempat usaha Foto copy, karena latar belakang istri dari pendidikan diapun membangun TK yang kedua, keinginan kami dalam bebisnis makin meningkat dan pergaulan menempatkan saya menjadi Dewan Kelurahan semakin luas pergaulan akhirnya kami membangun kantin di sebuah PT di bekasi dan melayani makan sebanyak 600 karyawan. makin gairah saya memainkan angka. kontrak habis saya membangun kios mie ayam bakso, seiring itu hayalan kami terwujud membangun Restoran Betawi dengan pesona pesawahan dengan omset cukup bagus, temanpun mengajak kerja sama menyandingkan restoran dengan pemancingan dan memang cukup bagus hampir satu hektar saya bangun pemancingan. ide makin tumbuh di benak kami tercetuslah membangun warnet di kios Fhoto copy. pasar internet cukup menjanjikan dengan keinginan dan keyakinan yang tinggi tanpa terasa saya sudah memiliki 4 warnet dengan total hampir 50 unit komputer. saya hampir tak menyia-nyiakan waktu timbulah ide membuat usaha coklat cukup puas. (Red ada yang terus dan pupus)
Dengan tetap sabar dalam mengajar saya diangkat menjadi PNS. selebihnya membina 3 majlis taklim dan sosial kemasyarakatan.
Pergelutan saya dengan dunia tidaklah mungkin mengelolah semua ada yang saya tinggalkan dan ada yang saya pertahankan.
Saya hanya seorang santri salafi yang tidak memahami dunia musik, bisnis dan IT namun bukan alasan saya kalah oleh mereka.
Karena "PINTAR DAN KAYA BUKAN TURUNAN DAN LULUSAN TAPI KEMAUAN."
Terima kasih buat:
KH SHODIQ SUHAIMI
KH MASRURI ABDUL MUGHNI
KH DIMYATI ROIS
KH LABIB SHODIK SUHAIMI
KH FATIHUL BIRRI
SELURUH DEWAN GURU AL-HIKMAH BENDA DAN AL-FADLU KALI WUNGU
Nama : Musyadad Anwar
Alumni : Mu'allimin Pon-Pes Alhikmah Benda
Angkatan : 1997
Email : a_musyadad@yahoo.com
Facebook: musyadad.anwar
Bukan lulusan Mu'allimin tapi lolosan Mu'allimin karena cuma sampai kelas 5 dan selama itu pula gak pernah bayaran (bea siswa). Tidak untuk membandingkan, saya pun pindah ke Kaliwungu yang katanya pesantren para Gus, saya boyong ke Kaliwungu (PP Al-Fadlu, Pengasuh KH. Dimyathi Rais) saat Abahyai Shodiq sedang berangkat ibadah haji, jika tidak, beliau pasti tidak merestui perpindahan saya karena saya termasuk santri yang sangat dekat dengan beliau.5 tahun di kali wungu menempatkan saya tidak pernah mendapat rangking seperti di Mualimin, saya maklumi karena tanpa ridhonya. setelah kerusuhan Indonesia saya pulang kejakarta melanjutkan Kuliah di UIN. belum selesai kuliah saya menikah dengan teman se-fakultas saat wisuda bukan hanya ijazah bahkan saya mendapatkan bayi mungil dari Istri tercinta yang rela tinggal dengan saya menjadi marbot mushola.(Red dahulu)
Tahun 2000 Kp. Kandang Besar Pulo Gebang Cakung Jakarta tanah lahir saya hampir 80% sebaya dan seatas saya terjebak narkoba jangankan setiap gang, setiap tongkrongan pasti judi atau nakoba. saya berusaha merubah kartu remi dan domino menjadi mainan bukan perjudian dan menghapus tongkrongan gitar tanpa minuman dengan kesabaran dan izin Allah alhamdulillah kini menjamur 26 majlis taklim dan tidak di temukan tempat perjudian dan narkoba.
Setiap hari pemuda dan orang tuanya bersarung dan berbaju koko. kampung kami memeiliki grup rebana, marawis, gambus, hadroh dan pasarnya sejabodetabek sampai kepartai dan pejabat pemerintah, bahkan sempat mencetak rekor murri marawis terpanjang di PIK oleh Gub Sutioso. semua itu meletakan nama saya sebagai pimpinan padahal tak sepeserpun rupiah saya keluar yang bila di hitung habis ratusan juta tapi kemauan dan keikhlasan mereka. mereka tak mengenal musik masa kini yang mereka kenal hanya senandung sholawat dan irama padan pasir. semua ini bukan bagian dari penghidupan sehari-hari.(perjalanan panjang Red)
Saya hanya karyawan M3 (Madrasah, Mushola, Masjid) yang sering gagal memainkan dunia,.tapi gagal adalah bagian dari lembaran buku kesuksesan yang pada hakekatnya kita sedang membuat memori dan akan kita bagikan kepada teman dan orang-orang yang ingin bangkit
Berawal dari marbot mushola dan tinggal dimushola yang jauh dari tanah kelahiran sekitar hampir 1 jam naik motor, seperti tangga dalam memenuhi kebetuhan hidup dengan membuat keripik singkong yang saya titipkan kesetiap agen makanan ringan lambat laun saya membeli mesin cuci steam, dengan rajin menabung istri membuka TK, kesabaran kami membuahkan hasil dan memiliki kios Fhoto copy dan tokoh alat tulis, dengan ke uletan dari satu tempat menjadi dua tempat usaha Foto copy, karena latar belakang istri dari pendidikan diapun membangun TK yang kedua, keinginan kami dalam bebisnis makin meningkat dan pergaulan menempatkan saya menjadi Dewan Kelurahan semakin luas pergaulan akhirnya kami membangun kantin di sebuah PT di bekasi dan melayani makan sebanyak 600 karyawan. makin gairah saya memainkan angka. kontrak habis saya membangun kios mie ayam bakso, seiring itu hayalan kami terwujud membangun Restoran Betawi dengan pesona pesawahan dengan omset cukup bagus, temanpun mengajak kerja sama menyandingkan restoran dengan pemancingan dan memang cukup bagus hampir satu hektar saya bangun pemancingan. ide makin tumbuh di benak kami tercetuslah membangun warnet di kios Fhoto copy. pasar internet cukup menjanjikan dengan keinginan dan keyakinan yang tinggi tanpa terasa saya sudah memiliki 4 warnet dengan total hampir 50 unit komputer. saya hampir tak menyia-nyiakan waktu timbulah ide membuat usaha coklat cukup puas. (Red ada yang terus dan pupus)
Dengan tetap sabar dalam mengajar saya diangkat menjadi PNS. selebihnya membina 3 majlis taklim dan sosial kemasyarakatan.
Pergelutan saya dengan dunia tidaklah mungkin mengelolah semua ada yang saya tinggalkan dan ada yang saya pertahankan.
Saya hanya seorang santri salafi yang tidak memahami dunia musik, bisnis dan IT namun bukan alasan saya kalah oleh mereka.
Karena "PINTAR DAN KAYA BUKAN TURUNAN DAN LULUSAN TAPI KEMAUAN."
Terima kasih buat:
KH SHODIQ SUHAIMI
KH MASRURI ABDUL MUGHNI
KH DIMYATI ROIS
KH LABIB SHODIK SUHAIMI
KH FATIHUL BIRRI
SELURUH DEWAN GURU AL-HIKMAH BENDA DAN AL-FADLU KALI WUNGU
