oleh: Taufeq Elachyer
seperti kemarin dan kemarinnya lagi
ruang waktu telah mengikat hamba dalam benda
selalu begitu, sampai kemudian tak ada lagi bagi sang pribadi

semesta akan terus bertawaf, tak kecuali diri pribadi hamba
kita semua hamba yang sama, dalam liputan-Nya Yang Maha Nyata
hingga ke mana saja hamba berarah tak ada apa2 selain Wajah... Wajah Yang Maha Ada
kemudian hamba menjadi buta oleh yang tampak ada
sungguh durjana jiwa-jiwa yang telah menggelapkan cahaya ruh-Nya
kehidupan adalah keabadian...
kematian hanyalah bagi yang telah dihidupkan
sebab sejatinya kehidupan tak kan pernah tersentuh kematian
sebab kematian adalah permulaan bagi yang dihidupkan
energi yang telah dihasilkan dari kematian akan membawa kematian
dan energi yang dihasilkan dari kehidupan pasti akan mengabadikan
tahukah kita pada sifat cahaya?
Ruh yang Dia titipkan dalam diri kita adalah manifestasi Ada-Nya
Dia terangi jiwa kita laiknya sang surya terangi semesta
Dia berkehendak sang ciptaan mengenal-Nya,
hingga Dia bagikan sifat 'ilman-Nya
sebab Dia Maha Tahu akan ciptaan-Nya yang fana
sampai kemudian kita yang hamba sadar bahwa kesempurnaan
adalah penyatuan diri pribadi dengan Sang Maha Pribadi dalam keagungan Amanah-Nya....
Subhanalloh... kalau sudah demikian
masihkah kita menjadi permainan nafs-nafs menyesatkan?
bukanlah buah pikiran yang benar,
kebenaran hanyalah realitas semesta, kreasi-Nya yang ada, apa adanya....
Tetap semangat! berjuang mencapai keSEMPURNAan!
Jogja, 14/1/2007